Kerangka Acuan: Penyusunan dan Pelatihan "Dukungan Keluarga di Rumah Anak Down Syndrome"

 Kerangka Acuan

Penyusunan Panduan dan Pelatihan

‘Dukungan Keluarga di Rumah bagi Anak Down Syndrome

 

 

1.       Pendahuluan

Sejak tahun 2017 NLR Indonesia bertindak sebagai Strategic Partner Organization (SPO) dari Liliane Fonds untuk pelaksanaan program di Indonesia. Kedua organisasi menyepakati untuk memberikan dukungan untuk intervensi khusus sesuai kebutuhan individu perkembangan anak dengan disabilitas dan mendorong terciptanya lingkungan yang inklusif bagi mereka dan masyarakat pendekatan Community Based Rehabilitation (CBR) Holistic – Inclusive, sejalan dengan mandat dari UU No. 8 Tahun 2016 dan UNCRPD.

                                                                                                                                          

Pengembangan kapasitas anak dan remaja Down Syndrome (DS) sebagai bagian dari anak dengan disabilitas intelektual merupakan salah satu isu yang perlu menjadi perhatian. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan, prevalensi DS di Indonesia sebesar 0,13 persen (tahun 2013), dengan kata lain, terdapat 0,13 persen anak balita di Indonesia yang mengalami DS.

 

Inisiatif program untuk anak dengan DS telah banyak dilakukan di beberapa wilayah. Namun perlu diakui bahwa inisiatif program dalam pemenuhan hak mereka masih dihadapkan pada tantangan besar. Salah satunya adalah minimnya tata laksana/panduan bagi keluarga dalam mengasuh anak dengan DS. Panduan serta referensi yang tersedia pada umumnya tidak spesifik untuk anak dengan DS, ataupun terdapat panduan (organisasi/ Lembaga asing) yang tidak disusun sesuai kebutuhan di Indonesia. Akibatnya, intervensi yang diberikan kepada mereka tidak optimal sehingga menghambat partisipasi aktif anak-anak DS dalam berbagai aspek kehidupan. Intervensi yang tepat sejak dini sangat penting untuk mengupayakan perkembangan yang optimal bagi mereka.

 

Berdasar hasil asesmen Down syndrome di Indonesia yang telah dilakukan oleh NLR Indonesia bekerja sama dengan Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya juga menyebutkan bahwa peningkatan kapasitas orang tua melalui sumber acuan/rujukan yang memadai sangatlah diperlukan, antara lain:

  1. Pelatihan tentang penanganan dengan anak dengan DS pada layanan dan pusat2 layanan.

Perlu adanya pelatihan kepada pengelola lembaga yang memiliki perhatian dan kesediaan untuk menampung dan melayani anak dengan DS terkait dengan terapi anak dengan DS, teknik penanganan, serta pendampingan orang tua. Hal ini dikarenakan kebanyakan pengelola belum memahami dengan baik teknik penanganan anak dengan DS.

  1. Intervensi terkait dengan Living Skill

Kebanyakan orang tua anak dengan DS di kota besar tidak memiliki kesulitan untuk memberikan dukungan di area kesehatan dan pendidikan. Namun demikian terdapat tantangan terkait dengan living skill, misalnya kemandirian dan pengasuhan agar anak dengan DS terampil menghadapi masalah-masalah sosio-emosi, termasuk permasalahan yang mengenai pengasuhan seksualitas anak dengan DS. Oleh karena itu komunitas dapat menjalin kerjasama dengan ahli-ahli kesehatan, psikiater, atau psikolog dalam memberikan acuan pengasuhan.

 

Maka, tersedianya panduan yang spesifik DS dan sesuai dengan konteks Indonesia akan bermanfaat untuk menyediakan informasi tentang DS, bagaimana pola asuh yang tepat juga tentang tindakan yang dapat diambil untuk pengenalan masalah kesehatan dan psikososial lainnya.

 

2.       Tujuan

  • Organisasi Mitra PADI memiliki panduan/tata laksana tentang pengasuhan dan dukungan anak DS di rumah.
  • Organisasi Mitra memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang memfasilitasi ‘Dukungan Keluarga di Rumah bagi Anak DS’

 

3.       Hasil yang Diharapkan

  • Tersedianya berita acara seleksi dan kontrak kerjasama konsultan penyusunan panduan
  • Laporan Workshop (Kick off Meeting) Penyusunan Panduan ‘Dukungan Keluarga di Rumah bagi Anak DS’
  • Laporan Pelatihan Ujicoba Penggunaan Panduan untuk Organisasi Mitra (Tryout, ToT)
  • Buku ‘Dukungan Keluarga di Rumah bagi Anak DS’ yang dapat digunakan oleh organisasi mitra NLR dan keluarga dengan anak DS, dilengkapi dengan slides PPT dan bahan bacaan pelatihan
  • Laporan kerja dan keuangan dari konsultan
  • Notulensi dan dokumentasi kegiatan

 

4.       Rencana Kerja

Rencana kerja pelaksanaan Penyusunan Panduan ‘Dukungan Keluarga di Rumah bagi Anak DS’:

No

Tahapan

Output

Waktu

Metode

Pelaksana

1

Workshop (Kick off Meeting) Penyusunan Panduan ‘Dukungan Keluarga di Rumah bagi Anak DS’

Workshop terlaksana, kesepakatan isi pedoman

1 hari

Offline meeting

NLR Indonesia, konsultan

2

Proses Penyusunan Draft 1 - Panduan oleh Konsultan

Draft 1 tersusun (konsultan mendapatkan masukan dan referensi dari kementerian dan praktisi lain)

12 hari

Penulisan

Konsultan

3

Presentasi Draft 1 Panduan (termasuk review – feedback SPO)

Draft 1 mendapatkan review dan umpan balik

1 hari

Virtual meeting

NLR Ind, konsultan

4

Proses Perbaikan (Draft 2) - Panduan oleh Konsultan

Draft sudah mendapatkan perbaikan

5 hari

Penulisan

Konsultan

5

Pelatihan Ujicoba Penggunaan Panduan untuk Organisasi Mitra (Tryout, ToT)

Ujicoba terlaksana, peserta mendapatkan pengetahuan

3 hari

Offline training

Konsultan, NLR Ind, Mitra organisasi

6

Proses Perbaikan (Final Draft) - Panduan oleh Konsultan

Draft final tersusun (konsultan mendapatkan masukan dari kementerian dan praktisi lain)

5 hari

Penulisan

Konsultan

7

Review final dan Approval oleh SPO

Draft final mendapatkan review dan persetujuan final

5 hari

Tim review

NLR Indonesia

8

Desain, layout dan pencetakan

Desain layout untuk cetak tersedia

7 hari

Bidding

Vendor

9

Disemininasi dan distribusi Buku Panduan ke Organsiasi Mitra dan jaringan/stakeholder

Buku panduan telah dicetak dan didistribusikan

5 hari

Via ekspedisi

NLR Indonesia

 

  1. Metodologi

Penyusunan Panduan ‘Dukungan Keluarga di Rumah bagi Anak DS’ akan dilakukan melalui serangkaian proses dan kegiatan, yang akan melibatkan konsultan eksternal.  Organisasi mitra, fasilitator lapangan dan perwakilan orang tua/pengasuh akan dilibatkan dalam proses pelatihan ujicoba dan feedback.

 

Metode pembelajaran pada kegiatan ini lebih ditekankan pada upaya mendorong peran serta aktif secara penuh dari peserta, memberikan kesempatan kepada peserta untuk dapat belajar sambil berbuat (learning by doing) dengan memperhatikan prinsip andragogy.  Metode yang digunakan adalah:

  • Ceramah/pemaparan singkat.
  • Diskusi dan curah pendapat.
  • Lokakarya

 

Buku Panduan ‘Dukungan Keluarga di Rumah bagi Anak DS’ bagi organisasi mitra ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis namun komprehensif yang antara lain terdiri dari:

Bab 1: Panduan pelatihan mengenai konsep

o   Dasar hukum disabilitas

o   Menentukan tujuan pengembangan anak

o   Orientasi mengenai pengelolaan pengasuhan di rumah

o   Penjelasan peran orang tua dalam pengasuhan anak dengan disabilitas.

Bab 2: Pengembangan keterampilan

o   Peran Terapis Fisik dan Menajemen Permasalahan Motorik Kasar

o   Peran Terapis Okupasi dan Integrasi Sensori        

o   Peran Pathologist Bicara dan Bahasa

o   Modifikasi perilaku

o   Pendidikan terstruktur

o   Asesmen sederhana pada anak

o   Formulasi perencaan program rumah sederhana

Bab 3: Kegiatan kunjungan dan Konsultasi ke Organisasi Mitra.

o   Diskusi dengan fasilitator lapangan

o   Seminar mengenai home program mengenai disabiltas dan gangguan

o   Kunjungan rumah anak

o   Simulasi fasilitator lapangan dan orang tua melakukan akivitas sederhana

o   Demo strategi dari tenaga ahli

o   Coaching dan mentoring

o   Evaluasi dan rencana kegiatan

Bab 4: Pengembangan kapasitas berkelanjutan, mentoring dan evaluasi

o   Diskusi permasalahan dan masalah implementasi

o   Konsultasi

o   Demonstrasi strategi

o   Perencanaan dasar dalam permasalahan

 

Namun demikian isi panduan akan ditentukan berdasar hasil diskusi dan kesepakatan antara NLR Indonesia dan konsultan pada Kickoff meeting.

 

  1. Keahlian Eksternal

Kegiatan penyusunan Panduan ‘Dukungan Keluarga di Rumah bagi Anak DS’ akan melibatkan External Expertise yang memiliki komptetensi dalam pengembangan panduan dan pelaksanaan program pendampingan anak dengan disabilitas, dengan ketentuan sebagai berikut:

 

Persyaratan:

1.       Memiliki kualifikasi akademik dan keahlian praktis dalam dimensi pembangunan sosial inklusi, terutama dalam inklusi disabilitas, kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan anak, hak asasi manusia dan perubahan transformatif

2.       Diutamakan memiliki pengalaman profesional lebih dari 5 tahun dalam pengembangan panduan pendampingan anak dengan disabilitas intelektual (khususnya Down syndrome)

3.      Keterampilan fasilitasi yang kuat, pengetahuan dan pengalaman dalam pendekatan partisipatif, lebih disukai pengalaman di sektor isu anak dan disabilitas

4.      Memiliki ketertarikan dalam isu inklusi disabilitas dan hak asasi manusia

 

Informasi Pendaftaran:
Calon konsultan dapat mengirimkan lamaran dalam bentuk:

1.       Expression of Interest (English/Bahasa Indonesia)

2.       CV/profil organsiasi terbaru

3.       Portofolio hasil kerja yang relevan

4.       NPWP

5.       Proposal terdiri dari:

  • Proposal Teknis yang terdiri dari deskripsi kegiatan yang diusulkan, metodologi dan rencana implementasi yang mencakup jadwal pengumpulan referensi, riset (jika ada), dan penulisan. Proposal teknis harus menunjukkan pemahaman tentang etika penulisan, kualifikasi anggota tim penulis dan CV mereka, serta peran mereka dalam penulisan ini. Konsultan juga harus menggambarkan pengalamannya dalam melakukan penulisan yang serupa, dan kapasitas keuangan dan teknis (dalam format Ms. Words)
  • Proposal anggaran terdiri dari rincian rencana anggaran seperti biaya konsultan dan tim, transportasi, alat tulis dan keperluan penulisan lainnya. (dalam format Ms. Excel)

 

Kandidat konsultan mengirimkan aplikasi lengkap ke: recruitment@nlrindonesia.or.id cc ke dewi@nlrindonesia.or.id dan uswatun@nlrindonesia.or.id sebelum pukul 17.00 WIB, 31 Oktober 2021.

 

Berdasarkan proposal yang diterima, NLR Indonesia akan memilih kandidat dan mengundang mereka untuk mempresentasikan proposal mereka. NLR Indonesia kemudian akan melanjutkan dengan memilih dan menunjuk konsultan.

 

Catatan: Hanya konsultan terpilih yang akan dihubungi untuk direkrut